Selasa, 21 Maret 2017

dinamika interaksi manusia dengan lingkungan

Dinamika Interaksi Manusia dengan Lingkungan

Kehidupan seorang manusia tidak bisa dipisahkan dari pada lingkungannya. Seperti contohnya saat kita bernapas yang berasal dari udara di lingkungan sekitar kita. Kita saat makan/minum, dan juga saat menjaga kesehatan semuanya itu memerlukan sebuah lingkungan. Lingkungan sangat mempengaruhi pada perkembangan kehidupan semua manusia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Komponen pada lingkungan bisa dibedakan menjadi beberapa macam seperti lingkungan biotik, abiotik, sosial, serta budaya. Komponen lingkungan biotik merupakan lingkungan hidup yang mepunyai susunan terdiri atas semua makhluk hidup, contohnya manusia, tanaman/tumbuhan, binatang/hewan, dan juga jasad renik. Komponen lingkungan abiotik merupakan unsur pada lingkungan hidup yang mempunyai susunan terdiri atas barang atau benda-benda yang tidak hidup, contohnya tanah, jenis batuan, gas/udara, dan masih banyak lagi. Pada mulanya, adanya interaksi pada manusia dengan lingkungan sekitar lebih mempunyai sifat alami serta meliputi kepada unsur – unsur seperti contoh, abiotik (sesuatu yang tidak bisa diperbarui), biotik (sesuatu yang bisa diperbarui).  
Akan tetapi jumlah manusia serta kebutuhannya terus saja bertambah sehingga manusia terus - menerus mengambil/memanfaatkan sumber daya yang berasal dari alam. Pada Kenyataannya, bukan hanya dari jumlahnya yang terus bertambah, akan tetapi gaya hidupnya yang juga berubah. Semakin majunya kehidupan manusia maka makin banyak kepada kebutuhannya. Kebutuhan tersebut bukan lagi hanya pada sekadar terpenuhinya untuk kebutuhan primer seperti sandang/pakaian, pangan/makanan, dan papan/tempat tinggal, akan tetapi juga pada kebutuhan sekunder seperti sebuah kendaraan (mobil,motor,dll), pakaian merk mahal, dan banyak lagi. Manusia biasanya menciptakan berbagai macam benda penunjang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Berbagai benda tersebut lalu menjadi dari bagian lingkungan secara menyeluruh. Bahkan, di wilayah perkotaan, di sekitar lingkungannya didominasi oleh unsur - unsur kehidupan perkotaan seperti contoh jalan raya, jembatan penghubung, permukiman/perumahan, perkantoran, dan juga hotel. Lingkungan alami telah digantikan atau diubah secara menyeluruh oleh lingkungan buatan dan binaan.  
Interaksi manusia kepada lingkungannya sudah berlangsung melewati dua cara. Yang pertama, manusia yang dipengaruhi oleh pada lingkungan. Dan kedua, manusia mempunyai kemampuan dapat mengubah suatu lingkungan. Sifat interaksi tersebut mempunyai perbedaan antara satu wilayah dan wilayah lainnya atau satu penduduk/masyarakat dan penduduk/masyarakat lainnya.
Pada penduduk/masyarakat yang terbilang tradisional, umumnya kecenderungan pada lingkungan yang lebih menonjol dalam pengaruh pada kehidupan seperti dalam lingkungan penduduk/masyarakat di daerah pedesaan. Sebaliknya, pada wilayah yang penduduk/masyarakatnya mempunyai tingkat peradaban yang sudah sangat maju, manusia condong untuk dominan sehingga lingkungan sekitarnya banyak yang sudah berubah dari lingkungan yang alami menjadi lingkungan buatan atau binaan hasil karya oleh manusia, seperti keadaan pada lingkungan masyarakat di perkotaan.
Saling Keterkaitan Antar komponen Lingkungan Alam
Setelah kalian memahami tentang konsep-konsep pokok mengenai lingkungan, mari kita pahami/mengerti bagaimana adanya keterkaitan antar komponen di alam (abiotik serta biotik) pada kehidupan penduduk/masyarakat di lingkungan sekitar kalian. Agar kalian mendapatkan suatu gambaran yang lebih jelas mengenai keterkaitan antar komponen pada lingkungan, coba perhatikan contoh-contoh seperti berikut ini. 
1) Di daerah sekitar pantai (komponen lingkungan alam), perkembangan kehidupan masyarakat nelayan (komponen lingkungan sosial) yang mempunyai perbedaan dari kehidupan dari para petani yang bertempat tinggal di daerah/wilayah pegunungan.
2) Penduduk (komponen lingkungan sosial) untuk memenuhi pada kebutuhan pangannya mereka membuka hutan (komponen lingkungan alam) untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.
3) Untuk kepentingan pada lahan pertanian, pemerintah (komponen lingkungan sosial) membangun sebuah bendungan (komponen lingkungan binaan).
4) Meluasnya area lahan pertanian (komponen lingkungan binaan) membuat sebagian banyak satwa/binatang (komponen lingkungan alam) kehilangan tempat tinggal atau habitat hidupnya, sehingga beberapa sebagian dari satwa mengalami kepunahan atau berpindah atau bermigrasi ke wilayah/daerah lain.
5) Di daerah/wilayah perkotaan (komponen lingkungan binaan), berkembangnya suatu lingkungan sosial yang mempunyai banyak keragaman (komponen lingkungan sosial) dibandingkan jika dengan di daerah pedesaan.
6) Di daerah yang memiliki kontur berbukit (kompone lingkungan alam), rumah-rumah atau bangunan (komponen lingkungan binaan) dibangun dengan cara berpencar - pencar atau menyebar dalam banyak kelompok-kelompok kecil.
7) Di daerah yang mempunyai iklim tropis (komponen lingkungan alam) dengan itansitas curah hujan yang sangat tinggi, mempunyai atap rumah (komponen lingkungan buatan) dibuat dengan model lereng yang berbentuk curam agar air hujan dengan mudah atau cepat mengalir ke bawa/tanah. Lain halnya dengan di wilayah/daerah yang bercuaca kering atau itensitas curah hujannya terbilang rendah yang bentuk atapnya dibuat agak lebih datar.
Dari contoh-contoh yang ada di atas, ada banyak keterkaitan yang sangat erat/kuat diantara komponen lingkungan yang satu dan komponen lingkungan lainnya. Demikian halnya seperti interaksi antara komponen lingkungan yang satu dengan komponen lingkungan lainnya tidak bisa dipisahkan serta akan terus mengalami banyak perubahan sesuai pada kebutuhan manusia. Seperti contoh, pada masa zaman dahulu saat kegiatan kehidupan manusia yang bisa dibilang masih sangat sederhana serta jumlahnya terbilang masih sangat sedikit, mereka biasanya cenderung membangun dan memiliki interaksi yang sangat harmonis dengan alam sekitarnya. Manusia mengambil atau memanfaatkan hanya seperlunya dari alam, hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, yang utamanya pada makanan. Untuk bisa memenuhi kebutuhan akan bahan makanan daging, mereka akan lakukan perburuan hewan liar. Buah-buahan mereka akan peroleh secara begitu saja dari yang disediakan oleh alam.  
Seiring dengan sangat pesatnya perkembangan pada kebudayaan, manusia mulai banyak mengembangkan berbagai peralatan untuk membantu/menunjang mereka untuk mengambil serta mengolah potensi sumber daya alam yang ada. Karena sangat mudah untuk mengambil serta mengolah potensi sumber daya alam dan juga makin besarnya/membeludaknya jumlah populasi manusia, jumlah volume potensi sumber daya dari alam yang sudah diambil terus meningkat. Manusia juga tidak lagi hanya mengeksploitasi/mengambil apa adanya berasal alam, akan tetapi berupaya mengembangbiakan/membudidayakannya melalui kegiatan pertanian/perkebunan dan peternakan.
  Budi daya pada pertanian atau pada peternakan adalah salah satu dalam upaya untuk aktivitas memenuhi kebutuhan hidup manusia yang akan terus mengalami peningkatan seiring dengan adanya meningkatnya jumlah populasi. Kebutuhan hidup manusia juga menjadi semakin beragam, bukan hanya pada berupa kebutuhan hidup dasar seperti bahan makanan, sandang/pakaian, dan juga rumah, akan tetapi juga semakin beragamnya kebutuhan kepada lainnya seperti pada kendaraan, barang berharga (perhiasan), dan juga alat komunikasi.
  Kebutuhan hidup dasar pun semakin banyak ragam dan jenisnya. Jenis/macam bahan makanan semakin banyak variasinya, begitu juga pada jenis pakaian. Rumah pun tidak hanya menjadi sekadar tempat tinggal atau berlindung dari cuaca panas maupun hujan serta dari binatang buas, akan tetapi juga menunjukkan pada status kekayaan seseorang. Rumah serta perabotan menjadi sangat banyak ragam jenisnya. Semuanya banyak berubah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar, akan tetapi menjadi sebuah gaya hidup (lifestyle).
  Berbagai hal tersebut menjadikan permintaan akan potensi sumber daya dari alam menjadi semakin bertambah atau meningkat. Pengambilan/eksploitasi sumber daya dari alam akan terus-menerus dilakukan serta menunjukkan adanya kecenderungan terus mengalami meningkatan. Seringkali pengambilan/eksploitasi sumber daya dari alam dilakukan dengan cara berlebihan dan tidak melihat atau memperhatikan pada kelestariannya. Akibatnya, banyak dari sumber daya alam tersebut mengalami kelangkaan bahkan kerusakan.

  Pada penduduk/masyarakat modern sekarang, manusia menempati pada posisi yang terbilang dominan terhadap lingkungan sekitarnya. Manusia sangat mempengaruhi serta mengubah lingkungan menjadi sesuai dengan apa yang menjadi keinginannya. Hutan dapat diubah menjadi sebuah lahan pertanian, kemudian akan menjadi sebuah kota, dan seterusnya. Penduduk/masyrakat yang masih mempunyai sifat tradisional cenderung akan menyesuaikan diri dengan alam sekitar dan membangun sebuah hubungan yang terbilang sangat harmonis dengan alam sekitarnya.   Penduduk/masyarakat modern mempunyai posisi yang dominan kepada alam karena mereka memiliki kemampuan iptek yang sangat maju, tetapi tetap saja manusia tidak bisa sepenuhnya untuk menguasai serta mengubah alam. Pada beberapa kasus, manusia harus mensesuaikan/beradaptasi terhadap alam sekitarnya. Seperti contoh, manusia sampai saat waktu ini tidak bisa/mampu menghentikan sebuah bencana alam seperti bencana gempa bumi, bencana gunung meletus, dan banyak lagi. Manusia pun belum bisa menentukan kapan waktu sebuah gunung akan erupsi atau meletus. Upaya yang dapat sebaiknya dilakukan adalah untuk memperkecil dampak dari pada bencana tersebut. Manusia pun belum mampu untuk bisa mengubah suhu iklim dan juga unsur-unsurnya, seperti cuaca hujan, angin, dan banyak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar